Menstruasi merupakan siklus alami yang terjadi pada wanita setiap bulannya. Biasanya, siklus menstruasi ini berkisar antara 21-35 hari. Ada berbagai pertanyaan seputar menstruasi pada wanita, salah satu yang paling sering dipertanyakan adalah bolehkah berhubungan intim saat menstruasi. Hingga saat ini, pertanyaan tersebut masih menimbulkan pro dan kontra.
Namun, yang jelas melakukan hubungan intim saat menstruasi memiliki risiko-risiko tertentu yang dapat membahayakan kedua pihak, baik Sahabat Ayu maupun pasangan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Menyebabkan rasa ketidaknyamanan
Salah satu efek yang mungkin akan Sahabat Ayu dan pasangan rasakan ketika berhubungan intim saat menstruasi adalah timbulnya rasa ketidaknyamanan. Bukan tidak mungkin darah menstruasi Anda akan keluar saat sedang melakukan hubungan intim. Namun, jika Sahabat Ayu dan pasangan merasa nyaman dengan kondisi tersebut, maka tidak ada masalah untuk melakukannya.
Infeksi saluran reproduksi
Dalam keadaan normal atau ketika sedang tidak menstruasi, area miss V memiliki kadar pH sekitar 3,5 hingga 4,5. Nah, selama mestruasi, kadar pH tersebut bisa meningkat mengingat pH darah yang jadi lebih tinggi. Dikutip dari situs Alodokter, kondisi seperti itu bisa menyebabkan jamur tumbuh lebih cepat di area miss V. Berhubungan intim saat menstruasi dapat memperburuk gejala infeksi jamur tersebut, Sahabat Ayu.
Selain itu, dr. Theresia Rina Yunita dari situs Klikdokter menjelaskan bahwa saat wanita mengalami menstruasi, leher rahim cenderung berada dalam kondisi terbuka sehingga lebih rentan terkena infeksi saluran reproduksi. Hal ini sejalan dengan penjelasan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat—seperti yang dikutip dari situs Tempo—bahwa ternyata dalam darah menstruasi terdapat virus yang dapat memicu infeksi menular seksual, baik bagi wanita maupun pasangannya.
Risiko penyakit endometriosis
Saat Sahabat Ayu sedang menstruasi, melakukan hubungan intim tidak dianjurkan karena bisa membuat darah menstruasi masuk kembali ke rahim. Dilansir dari health.detik.com, dr. Ardiansjah Dara, SpOG menjelaskan bahwa jika darah menstruasi yang seharusnya keluar malah terdorong masuk kembali akibat hubungan intim, bisa-bisa darah akan menggumpal di rahim. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan risiko terjadinya endometriosis.
Endometriosis adalah sebuah penyakit di mana jaringan endometrium yang ada pada rahim justru ditemukan tumbuh di bagian lain dalam tubuh. Jaringan tersebut membentuk luka endometrium, yang cukup sering ditemukan pada indung telur atau organ-organ di panggul wanita. Munculnya endometriosis bisa membuat Sahabat Ayu merasakan nyeri hebat, bahkan serangan nyerinya dapat terasa hingga paha dan lutut. Menurut dr. Dara, kondisi tersebut juga dikenal dengan istilah dismenore sekunder, yakni nyeri hebat akibat terjadinya kelainan organ pada rahim.
Suami lebih rentan terkena beberapa penyakit tertentu
Bukan hanya Sahabat Ayu yang akan rentan terkena risiko bahaya berhubungan intim saat menstruasi. Suami pun juga terpapar risiko yang sama. Melakukan hubungan intim saat menstruasi bisa membuat suami tertular beberapa penyakit tertentu melalui darah menstruasi. Pasalnya, darah merupakan media yang baik bagi kuman penyakit untuk tumbuh dan berkembang.
Karena ada lebih banyak cairan tubuh atau darah yang keluar, menularnya penyakit seperti HIV dan hepatitis pun lebih mungkin terjadi. Hal ini disampaikan melalui situs Alodokter.
Nah, Sahabat Ayu, berhubungan intim saat menstruasi memang tidak dilarang oleh siapa pun. Namun, mengingat ada cukup banyak risiko yang bisa membahayakan Sahabat Ayu dan pasangan, sebaiknya berhubungan intim saat menstruasi tidaklah dilakukan. Jangan sampai aktivitas yang seharusnya membawa kenikmatan justru membuat Sahabat Ayu atau pasangan mengalami gangguan atau infeksi pada saluran reproduksi.