CAREER
Lakukan 3 Kebiasaan Ini untuk Memperoleh Keluarga Harmonis
Hal-hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk keharmonisan keluarga Anda
Pendidikan seksual pada anak akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Terlebih dengan maraknya kasus pelecehan seksual, membuat setiap orang tua menyadari betapa pentingnya pendidikan seksual sejak dini diberikan untuk anak-anak mereka. Sahabat Ayu, mengenalkan pendidikan seksual pada anak bukan berarti mengajari anak di bawah umur perihal hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan.
Pun demikian ketika Anda mengenalkan pendidikan seksual pada remaja. Seks bukan lagi hal yang tabu untuk diperkenalkan kepada anak sejak dini selama Anda mengetahui cara-cara perkenalan yang tepat sesuai dengan usia tumbuh kembang anak.
Kenalkan dengan ‘nama’ organ seksualnya
Jika Anda memiliki anak di usia 2-3 tahun, pendidikan seksual dapat diberikan melalui pengenalan ‘nama’ dari organ seksual yang dimiliki oleh anak. Pastikan Anda mengenalkan alat kelamin pria dan wanita dengan nama yang sebenarnya, yaitu ‘penis’ dan ‘vagina’, bukan dengan istilah-istilah lain. Hal ini bertujuan agar anak tidak bingung dan salah persepsi, serta mengajarkan pada anak bahwa alat kelamin bukan untuk diejek atau dipermainkan.
Mengajarkan pentingnya menjaga organ seksual
Setelah menginjak usia 5-6 tahun, Anda bisa mulai mengajarkan pada anak-anak pentingnya menjaga organ seksual. Artinya, anak-anak harus diajarkan cara mencuci organ seksualnya setelah buang air kecil dan besar secara mandiri. Beritahukan pula bahwa bagian-bagian tersebut tidak boleh disentuh atau bahkan dimainkan oleh orang lain. Saat berada di dalam kamar mandi, biasakan anak-anak untuk selalu menutup pintu rapat-rapat.
Selalu menjadi teman yang baik untuk anak-anak
Sahabat Ayu, beberapa anak merasa sungkan untuk menanyakan hal-hal terkait seksual pada kedua orang tuanya. Terlebih ketika mereka sudah menginjak usia delapan tahun ke atas. Untuk itu, Anda sebagai orang tua sebaiknya jangan menunggu dan mulailah membuka obrolan seputar seks. Tanyakan saja kepada mereka apa yang mereka ketahui seputar seks dan apa yang diajarkan di sekolah. Melalui cara ini, Anda bisa memperbaiki informasi yang diterima anak-anak jika memang keliru.
Bersikap jujur dan terbuka
Perlu Anda ketahui, anak-anak terkadang tahu ketika Anda berbohong atau menyembunyikan sesuatu. Mulai sekarang, cobalah untuk bersikap jujur dan terbuka serta bijak dalam menjawab pertanyaan anak. Selain itu, pilihlah kalimat yang baik sehingga tidak menyesatkan mereka. Misalnya, Anda bisa mengenalkan tentang hubungan antara laki-laki dan wanita melalui konsep pernikahan.
Anda bisa memberi penjelasan bahwa setiap orang tua harus menikah terlebih dulu kemudian baru boleh memiliki adik bayi. Untuk memudahkan pemahaman anak-anak, Anda bisa mengaitkan hal tersebut dengan konsep agama. Pada masa ini, orangtua harus menjelaskan dengan lebih detail tentang hubungan antara pria dan wanita, misalnya tentang bertemunya sel sperma dan sel telur, penyakit seksual, pelecehan seksual, dan lain sebagainya.
Banyak membaca sumber referensi
Sebagai orang tua tentunya Anda dituntut untuk bisa mendidik anak-anak sesuai pada zamannya. Terkait dengan memberikan pendidikan seksual pada anak, ada baiknya jika Anda banyak membaca sumber-sumber referensi terkini agar selalu up-to-date dengan perkembangan zaman. Hal ini untuk menghindari anak-anak menanyakan hal yang sama kepada orang lain karena ia tidak puas dengan jawaban Anda. Padahal, jawaban dari orang lain bisa jadi keliru.
Tak perlu terlalu mengekang
Saat anak-anak memasuki usia pubertas sebaiknya setiap perubahan yang dirasakan oleh anak, termasuk menstruasi dan mimpi basah, selalu didiskusikan bersama sehingga anak tidak mencari tahu dari media atau orang lain. Konsep pacaran juga sudah mulai diberikan pemahaman pada anak remaja yang cenderung mulai menyukai lawan jenis.
Kontrol Anda sebagai orang tua memang harus diperketat, tetapi jangan sampai mengekang anak yang nantinya anak Anda justru akan memberontak dan tidak menutup kemungkinan anak Anda kelak akan mencoba apa yang menjadi larangan Anda. Mulailah untuk mengingatkan bahwa “tidak boleh menyentuh bagian tubuh orang lain”, “harus menghargai orang lain”, “tidak boleh memaksa”, dan lain sebagainya. Pendekatan yang dilakukan dengan lembut akan membuat anak-anak lebih terbuka kepada Anda sebagai orangtua.
Itulah tadi beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengenalkan pendidikan seksual pada anak sejak dini. Jangan lupa untuk selalu memberikan contoh yang baik, karena anak-anak adalah cerminan dari kedua orangtuanya.