https://sumberayu.id/images/news/waspadai-8-masalah-yang-sering-terjadi-pada-sistem-reproduksi-wanita-195dfbb.png

Waspadai 8 Masalah yang Sering Terjadi pada Sistem Reproduksi Wanita



Merawat dan menjaga kebersihan alat kelamin sama halnya dengan Anda merawat sistem reproduksi wanita dengan baik. Kondisi kewanitaan yang terawat dengan baik tentu dapat mencegah berbagai penyakit pada sistem reproduksi wanita. Sayangnya, pada beberapa kasus justru masih banyak yang mengalami kelainan pada sistem reproduksi wanita. Delapan masalah ini adalah yang sering kali menyerang sistem reproduksi wanita.

Keputihan

Pada dasarnya, keputihan adalah cara alami yang dilakukan oleh organ intim wanita untuk membersihkan ‘dirinya’ secara mandiri dengan mengeluarkan sejumlah cairan putih dalam jumlah yang normal. Kondisi ini muncul ketika menjelang periode menstruasi tiba. Namun, ada juga keputihan yang tidak normal seperti kondisi yang berbau busuk atau bahkan terkadang berwarna agak gelap. Segera konsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat tepat.

Dysmenorrhea

Masalah kedua yang kerap dialami oleh wanita ialah dysmenorrhea, yang merupakan kelainan menstruasi ditandai dengan gejala sakit pada bagian punggung. Kondisi ini umumnya disertai rasa nyeri dan juga sakit pada bagian perut, organ reproduksi, paha, panggul, punggung bawah, dan juga daerah kewanitaan. Pada beberapa kasus dysmenorrhea memicu rasa mual, muntah, pusing bahkan pingsan.

Oligomenorrhea

Oligomenorrhea merupakan masalah sistem reproduksi wanita di mana siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Umumnya, kondisi ini dialami oleh wanita di awal masa menstruasi dan juga ketika wanita menjelang menopause. Siklus menstruasi yang tidak teratur ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu berat badan yang turun drastis, kista, obesitas, stres yang sangat tinggi, ketidakseimbangan hormon, dan juga kelainan pada sistem reproduksi wanita.

Vulvovaginitis

Sahabat Ayu, ini adalah kondisi di mana terjadi peradangan vulva dan vagina akibat iritasi. Selain itu, kebersihan diri yang tidak dikelola dengan baik, seperti membilas dari belakang ke depan usai buang air, juga dapat menyebabkan peradangan. Gejala vulvovaginitis biasanya ditandai dengan munculnya kemerahan dan rasa gatal pada area vagina dan vulva, terkadang keluar cairan dari vagina.

Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi saat telur yang dibuahi oleh sperma berkembang di luar rahim dan biasanya melekat pada tuba falopi. Orang awam biasa menyebutnya dengan istilah ‘hamil di luar kandungan’. Wanita yang mengalami kehamilan ektopik dapat mengalami nyeri perut sangat parah. Jika hal ini terjadi pada Anda, segera hubungi dokter untuk prosedur penyembuhan melalui operasi.

Kista indung telur

Kista umum terjadi pada sistem reproduksi wanita dan tergolong tidak mengkhawatirkan, kecuali kelenjar terus bertumbuh besar. Pasalnya, jika kista terus membesar, maka dapat menekan organ di sekelilingnya dan menyebabkan nyeri pada perut. Kista sendiri merupakan kelenjar abnormal yang terbentuk dalam indung telur berisikan cairan atau material semi-padat lain. Umumnya, kista akan menghilang dengan sendirinya sehingga tidak diperlukan suatu perawatan khusus untuk menangani kista.

Tumor indung telur

Sahabat Ayu, tumor indung telur umum terjadi pada wanita yang intens melakukan hubungan seksual setiap hari atau bahkan setiap beberapa jam sekali. Wanita yang memiliki tumor indung telur akan mengalami nyeri perut bagian atas dan tekanan yang dapat dirasakan dalam abdomen. Jika rasa sakit semakin parah, maka diperlukan prosedur pengangkatan tumor untuk mengatasi kondisi ini.

Kanker serviks

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Meski bersifat mematikan, kanker serviks dapat dikendalikan dengan peluang keberhasilan yang cukup baik jika berhasil dideteksi sejak awal.

Gejala kanker serviks umumnya berupa pendarahan tidak normal dari vagina, termasuk flek setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Selain itu, masalah pada sistem reproduksi wanita ini juga memicu keluarnya cairan dari vagina dengan bau yang aneh, berwarna merah muda, pucat, cokelat, atau mengandung darah. Segera temui dokter untuk melakukan pemeriksaan jika gejala-gejala tersebut terjadi pada Anda.

 

Sahabat Ayu, delapan masalah umum tadi adalah yang paling sering menyerang sistem reproduksi wanita. Sebagai langkah awal pencegahan, Anda bisa memulai hidup yang lebih sehat dengan rutin membersihkan vagina sebelum dan setelah berhubungan intim, serta menggunakan produk kewanitaan yang higienis dan telah teruji klinis keamanannya.