CAREER
Yuk, Merawat Area Kewanitaan dengan Mengonsumsi 7 Makanan Ini
Merawat area kewanitaan secara alami dapat mencegah Anda terjangkit kuman dan bakteri penyebab penyakit kelamin.
Sebagai seorang wanita, tentu merawat kesehatan sistem reproduksi merupakan hal yang sangat penting kan, Sahabat Ayu? Sistem reproduksi wanita yang sehat akan membuat Anda lebih nyaman dan merasa aman. Jika tidak merawatnya dengan baik, potensi sistem reproduksi Anda terganggu makin tinggi. Apalagi banyak penyakit yang sering menyerang sistem reproduksi dan perlu dikhawatirkan, lho. Berikut informasinya!
Infeksi miss V
Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah infeksi pada miss V. Gejala umum penyakit ini adalah keputihan berlebih dengan bau sangat menyengat dibarengi rasa gatal. Umumnya, penyakit ini kerap menyerang Sahabat Ayu yang berada pada usia produktif atau sudah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan seksual. Biasakanlah untuk segera membersihkan miss V usai berhubungan seksual untuk menghindari penyakit ini.
Gangguan menstruasi
Gangguan sistem reproduksi wanita terkait menstruasi dapat berupa amenore sekunder atau amenore primer. Amenore sekunder ditandai dengan tidak terjadinya siklus menstruasi selama 3-6 bulan pada wanita yang sebelumnya telah mengalami siklus menstruasi. Sedangkan Amenore primer memiliki tanda seperti gejala tidak mendapatkan siklus menstruasi untuk pertama kali saat usia 17 tahun yang diikuti gejala lain seperti tidak berkembangnya unsur seksual sekunder.
Gangguan Menstruasi Amenore primer ini bisa menjadi indikasi seorang wanita mengalami kemandulan, Sahabat Ayu. Oleh karena itu, harus dikonsultasikan dengan dokter sesegera mungkin untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat dan bermanfaat.
Endometriosis
Penyakit lain yang dapat terjadi pada wanita adalah endometriosis. Penyakit ini berhubungan dengan rahim atau endometrium. Endometriosis adalah kelainan di mana adanya jaringan rahim yang berada di luar rahim. Lokasi endometriosis tersering adalah pada organ-organ di dalam rongga panggul, seperti indung telur dan lapisan yang melapisi rongga abdomen. Endometriosis dipengaruhi oleh hormon estrogen. Pada endometriosis, jaringan rahim berfungsi dengan normal, yang artinya dipengaruhi hormon dan mengikuti siklus menstruasi.
Keputihan tidak normal
Cairan keputihan yang normal berwarna jernih atau putih dengan tekstur sedikit encer, agak tebal, dan lengket. Cairan ini berfungsi untuk melembapkan, membersihkan, dan mencegah infeksi pada Miss V. Namun, apabila cairan keputihan berwarna kehijauan, keabu-abuan, hingga kuning seperti nanah dan bercampur bercak darah, Anda perlu khawatir karena itu tanda ganguan sistem reproduksi wanita.
Keputihan tidak normal umumnya ditandai dengan bau tidak sedap, bengkak, kemerahan, nyeri pada perut bagian bawah, nyeri saat berhubungan seksual, hingga rasa gatal seperti terbakar. Jika Sahabat Ayu mengalami keputihan tidak normal yang dibarengi gejala lain seperti demam, kelelahan, sering buang air kecil, dan beran badan menurun, pastikan Anda segera memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab keputihan tidak normal sendiri beragam, mulai dari peradangan miss V (vaginitis) ataupun mulut serviks (servisitis) yang disebabkan oleh infeksi bakteri, protozoa, dan jamur. Anda bisa mencegahnya dengan rajin menjaga kebersihan miss V. Pastikan Anda mengeringkan area miss V usai buang air besar maupun kecil dan segera ganti celana dalam ketika sudah lembap.
Kista
Kista adalah salah satu tumor jinak yang berbentuk kantong abnormal mengandung cairan yang tumbuh dalam indung telur dan dapat menganggu siklus menstruasi. Bisa disebabkan oleh gangguan pembentukan indung telur dan gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus hipofe. Gejalanya mulai dari rasa nyeri jelang haid, nyeri akut di sekitar bawah perut, banyaknya darah keluar tidak menentu saat haid, hingga sering buang air kecil karena jaringan kista terus membesar dan semakin menekan kandung kemih.
Gantilah celana dalam dengan teratur dan rajin mengganti pembalut 3-4 jam sekali saat mestruasi. Kebiasaan ini dapat mencegah kelainan sistem reproduksi wanita seperti infeksi dari virus dan bakteri serta memperkecil kemungkinan penyakit kista.
Pastikan Anda merawat sistem reproduksi wanita dengan baik agar tetap sehat untuk terhindari dari berbagai penyakit di atas ya, Sahabat Ayu. Semoga bermanfaat!