CAREER
5 Langkah Mudah Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
Menjaga kesehatan reproduksi tentu merupakan hal yang wajib dilakukan
Sahabat Ayu, hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh. Jika berbicara tentang hormon pada wanita dan fungsinya, hormon membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme hingga reproduksi. Di sisi lain, hormon wanita juga akan berpengaruh pada siklus menstruasi, munculnya jerawat, serta suasana hati.
Para ilmuwan menemukan setidaknya ada puluhan jenis hormon berbeda yang ada di dalam peredaran darah setiap wanita. Lima di antaranya akan dijelaskan secara detail pada artikel ini.
Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita mengalami ovulasi, hormon progesteron akan membantu mempersiapkan lapisan bagian dalam rahim atau endometrium untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. Meski berperan penting, terkadang hormon ini memicu rasa tidak nyaman.
Misalnya, perubahan hormon progesteron pada wanita dua minggu sebelum menstruasi akan menyebabkan perut terasa kembung, nyeri pada payudara, dan munculnya jerawat serta perubahan emosional. Pada beberapa kasus, perubahan hormon pada wanita ini juga akan memicu terjadinya dysminorrhea atau nyeri pada area perut dan kewanitaan di awal periode menstruasi.
Estrogen
Sahabat Ayu, hormon estrogen ini diproduksi oleh ovarium, kemudian dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi oleh korteks adrenal dan plasenta pada ibu hamil. Hormon estrogen berfungsi membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat pubertas, termasuk perkembangan secara seksual, memastikan jalannya ovulasi dalam siklus menstruasi bulanan, keluarnya air susu ibu setelah persalinan, serta berpengaruh dalam menentukan suasana hati dan juga proses penuaan.
Penurunan produksi hormon ini dapat menimbulkan berbagai macam gangguan, seperti menstruasi yang tidak rutin, vagina yang terasa kering dan sakit ketika berhubungan seksual, suasana hati yang tidak menentu, serta osteoporosis pada wanita lanjut usia.
Testosteron
Kadar hormon testosteron yang terdapat pada tubuh wanita memang tidak sebanyak pada pria, namun tetap membawa manfaat kesehatan bagi wanita. Keberadaan hormon testosteron ini memicu gairah seks wanita akan tetap terjaga dengan baik, tulang tetap sehat, mengendalikan nyeri, dan menjaga kemampuan kognitif. Kadar testosteron dalam tubuh tiap wanita berbeda, dalam kisaran 15-70 ng/dL.
Perlu diketahui bahwa hormon testosteron dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan ovarium. Pada wanita, kadar testosteron cenderung tidak stabil, di mana naik dan turun setiap bulannya sesuai siklus haid. Apabila kadar hormon testosteron anjlok, maka wanita akan kehilangan libido atau gairah seksual.
Luteinizing Hormone (LH)
Luteinizing Hormone pada wanita bertugas membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Dengan begitu, hormon wanita juga memiliki peranan dalam masa pubertas. Luteinizing Hormone diproduksi di kelenjar hipofisis (pituitary) di otak. Umumnya, kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah menopause.
Hormon ini dapat merangsang sekresi steroid seks dari gonad. Jika pada pria LH berikatan dengan reseptor yang terdapat pada sel-sel leydic untuk merangsang sintesis dan sekresi hormon testosteron, maka di dalam ovarium Sahabat Ayu hormon ini dapat menyebabkan ovulasi serta pengembangan korpus luteum apabila terjadi kenaikan akut atau yang dikenal dengan Surge LH.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Sama halnya dengan hormon sebelumnya, hormon FSH juga diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini membantu mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur pada ovarium wanita. Seperti yang diketahui, jika tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan luruh bersama menstruasi. Nah, FSH berperan untuk merangsang terjadinya cumulus ekspansi, yaitu transformasi folikel ovarium pada masa pre-ovulasi, tepatnya di fase folikular siklus menstruasi.
Kadar hormon FSH yang rendah dapat menandakan seorang wanita tidak mengalami ovulasi, hipofisis tidak memproduksi hormon dengan cukup, atau dapat juga menandakan kehamilan. Sebaliknya, hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita memasuki masa menopause, adanya tumor di kelenjar hipofisis, atau mengalami Turner Syndrome.
Macam-macam hormon wanita tadi memiliki peranan penting terhadap kesehatan. Cara menstabilkan hormon wanita yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat. Termasuk aneka jenis sayuran, buah-buahan, susu rendah lemak, dan juga protein. Hindari pula makanan cepat saji yang rendah nutrisi dan tinggi kalori, serta makanan dengan gula dan lemak berlebih. Semoga bermanfaat!