CAREER
Sudahkah Anda dan Pasangan Memiliki Relationship Goal Tahun Ini?
Tahun 2017 telah melewati beberapa bulan, apakah Anda sudah menentukan resolusi bersama pasangan?
Pubertas merupakan masa perkembangan remaja, yang beranjak dari usia anak-anak menjadi lebih dewasa. Proses perubahan ini ditandai dengan sejumlah perubahan fisik, tubuh, dan perkembangan seksual pada remaja, baik pada laki-laki ataupun perempuan. Masa pubertas biasanya dialami oleh anak-anak yang menginjak usia antara 10-12 tahun. Namun, dalam sejumlah kasus, ada pula anak yang menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum waktunya.
Menurut para ahli, kondisi itulah yang disebut dengan pubertas dini (precosious puberty). Ditandai dengan gejala pubertas yang muncul sebelum usia delapan tahun pada anak perempuan dan sebelum umur sembilan tahun pada anak laki-laki. Nah, pada artikel kali ini Sahabat Ayu akan diajak untuk mengenali tanda-tanda pubertas pada anak perempuan. Kira-kira seperti apa, ya? Yuk, cari tahu di sini!
Berat dan tinggi badan bertambah
Tanda-tanda pubertas pada perempuan yang paling tampak pada tubuh fisiknya adalah ia terlihat lebih tinggi dan besar dalam waktu singkat. Perubahan ini mungkin terasa aneh pada mulanya. Pasalnya, perkembangan tubuh remaja dimulai dari bagian lengan dan kaki, namun kemudian ia jadi lebih tinggi dan berisi hanya dalam hitungan bulan atau tahun. Kebanyakan anak perempuan bahkan tumbuh lebih cepat dalam kurun waktu enam bulan sebelum masa haid pertamanya.
Tumbuhnya rambut atau bulu-bulu halus
Sahabat Ayu, jika sebelumnya kulit anak perempuan cenderung halus dan mulus layaknya kulit bayi, maka di masa pubertas ini terjadi perubahan yang cukup signifikan. Pubertas ini ditunjukkan dengan perkembangan fisik remaja yang mulai ditumbuhi rambut atau bulu halus pada area tertentu, mulai dari kaki, tangan, ketiak, serta organ intim. Nah, Anda sebagai orangtua perlu memberi penjelasan kepada mereka terkait perubahan fisik tersebut.
Payudara mulai membesar
Buah dada yang biasanya bertekstur rata juga mulai berkembang atau membesar ketika seorang anak perempuan memasuki masa pubertasnya. Rata-rata perubahan ini terjadi pada umur sembilan tahun, namun bisa lebih atau bahkan kurang dari usia tersebut. Pada masa ini, ajarkan mereka untuk mulai mengenakan mini set atau bra versi latihan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi nyeri kalau anak-anak bergerak aktif saat bermain bersama teman-temannya.
Menstruasi
Ketika payudara mulai membesar, maka jelas bahwa tak lama lagi anak perempuan Anda akan mendapatkan haid pertamanya. Meski bisa lebih cepat atau lambat, rata-rata perempuan mengalami menstruasi pertamanya pada usia 12 atau 13 tahun. Ada kalanya siklus haid tidak teratur setiap bulan, bisa 3-6 bulan sekali. Namun, Anda tak perlu khawatir karena seiring waktu berlalu, maka siklus tersebut akan teratur dengan sendirinya.
Perubahan secara fisik
Selain payudara berkembang dan tumbuhnya rambut di area tertentu, tubuh anak perempuan juga mulai terbentuk pada masa pubertas. Biasanya anak perempuan mulai memiliki ukuran pinggang yang mulai mengecil, pinggulnya membesar, serta mulai muncul bau badan yang belum pernah ia khawatirkan sebelumnya. Di sinilah Anda berperan penting untuk mengajarkan anak perempuan merawat kebersihan seluruh anggota badan agar terhindar dari bau tak sedap.
Perubahan secara emosional
Tanda-tanda pubertas pada perempuan selanjutnya adalah mulai tumbuh minat akan hal-hal yang berbau romansa pada lawan jenis. Anak perempuan mungkin akan mulai merasakan ketertarikan dengan lawan jenis. Selain itu, masa pubertas juga memengaruhi perkembangan emosional remaja. Umumnya, perasaan anak perempuan mudah berubah, sebentar gembira, sebentar sedih dan marah-marah, atau mudah tersinggung dengan kritik dan saran yang diberikan.
Bagaimana pun juga, anak tetaplah anak, meski tubuhnya mungkin sudah berkembang mirip wanita dewasa. Seorang anak perempuan tetaplah membutuhkan arahan dari orang tuanya. Dengan bimbingan dan kesabaran, maka Ia pasti bisa melewati masa pubertasnya dengan baik. Untuk itu, ajak mereka berbicara tentang apa yang mereka alami atau rasakan saat sekolah.
Beritahukan pula bahwa proses ini wajar dan dialami oleh setiap anak perempuan. Jadi, anak Anda tak perlu merasa aneh sendiri. Selain bisa membuatnya lebih percaya diri, cara ini juga bisa membuatnya yakin untuk membicarakan segala hal kepada Anda.